MEDAN,– Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumut didemo ratusan Mahasiswa dan elemen masyarakat Tapsel yang menyebutkan dirinya Forum mahasiswa dan masyarakat peduli hukum (FD-FORMASIH Tapsel), pagi sekitar jam 10.00 Wib. Sampai selesai. Kamis, (23/2/2023).
Sesuai dalam orasinya, Formasih Tapsel mengatakan melalui protokolnya mengatakan telah melaporkan tuntutan mereka di minggu- minggu sebelumnya secara tertulis, namun belum ada tindakan atau jawaban yang pasti dan tepat.
“KPU PROVINSI SUMUT telah memberikan kami menunggu 7 Hari untuk mendapatkan jawaban, namun hingga hari ini, belum ada tanggaban”, ungkap orator aksi tersebut.
Dalam orasi pertamanya PD-FORMASIH TAPSEL melalui tim orasinya mengatakan tuntutanya mendukung kinerja KPU Sumut, agar transparant dalam menindak lanjuti laporan mereka, yang dilaporkan Rabu kemarin (15/2/23), Dimana dilaporan itu, terkait dugaan pungli dikantor KPU Tapsel, dalam perekrutan PPK dan PPS.
PD- Formasih Tapsel juga meminta agar KPU Sumut tegas menangani laporan dugaan pelanggaran kode etik di kantor KPU Tapsel.
PD-Formasih Tapsel meminta KPU Sumut, untuk mengadakan pertemuan terbuka dengan 5 (lima) orang komisioner KPU Tapsel, atas adanya dugaan pengutipan liar di KPU Tapsel, atau memberhentikannya.
Selain itu kami meminta agar KPU Provinsi Sumut melakukan ujian ulang perekrutan petugas PPS dan PPK di kabupaten Tapsel yang kami duga kuat banyak kecurangan dan tidak sesuai peraturan yang ada.
Dengan adanya orasi tersebut, pihak KPU PROVINSI SUMUT menanggapi langsung aksi dari PD-FORMASIH TAPSEL langsung dari Perwakilan KPU PROVINSI sumut yang saat itu enggan menyebutkan namanya.
Dia mengatakan kalau pihak PD-Formasih Tapsel tidak puas dengan kinerja KPU kabupaten kota ataupun KPU Sumut, silahkan laporkan kepihak yang berwajib dalam hal ini ke Kepolisian.
“Kalau adek-adek tidak puas dengan kinerja KPU kabupaten kota maupun KPU Sumut, silahkan laporkan kepihak yang berwajib”, sebutnya, seraya enggan menyebutkan namanya walau berulang-ulang ditanya mahasiswa.
Ketua PD-FORMASIH TAPSEL Wesy Gea menjawab dari tanggapan perwakilan KPU PROVINSI SUMUT dengan menyebutkan mana hasil RDP kami Minggu yang lalu KPU PROVINSI SUMUT mengatakan Minggu lalu kami di suruh menunggu 7 hari untuk mendapatkan hasil RDP dengan KPU PROVINSI SUMUT, namun kenyataannya bukan hasil yang kami dapatkan malah KPU PROVINSI SUMUT menyuruh kami ke DKPP RI, "jd kerja kalian 7 hari ini apa? Mana hasil yang 7 hari kalian suruh kami menunggu?” ujar Wesly Gea.
KPU PROVINSI SUMUT bungkam dan tidak bisa menjawab dihadapan kepolisian dan juga di depan elemen mahasiswa dan masyarakat atas pertanyaan saudara KETUA PD-FORMASIH TAPSEL WESLY GEA.
WESLY GEA juga menyebutkan dalam orasinya bahwa KPU PROVINSI SUMUT: “kami duga kuat ada permainan atau kongkalikong dengan KPU Tapsel, kami tidak akan berhenti dalam menegakkan keadilan dan kebenaran kami akan datang lagi ke kantor KPU PROVINSI SUMUT dengan masa yang jauh lebih besar lagi, dan tidak sampai disitu saja kami juga akan melakukan aksi yang lebih besar ke kantor pusat DKPP RI untuk menyuarakan aspirasi kami dengan tuntutan dugaan kuat bahwa KPU PROVINSI SUMUT dan KPU Tapsel ada kerja sama dan saling melindungi” (AIS)