PADANGSIDIMPUAN,- Di akhir masa kepemimpinan Irsan Efendi Nasution selaku walikota Padangsidimpuan terkesan memaksakan pelaksanaan sejumlah proyek trotoar yang dananya bersumber dari DID (Dana Insentif Daerah) tahun 2023.
Trotoar yang diperbaiki tersebut dianggap masih bagus dan berfungsi dengan baik, namun entah kenapa, 1 atau 2 minggu ini jelang berakhirnya jabatan Irsan Efendi tiba-tiba dibongkari di ibaratkan serangan "Bom Atom dari negara Amerika ke Jepang".
Demikian hal disampaikan aktivis Pengamat Kebijakan Pemerintah, Saut Harahap kepada wartawan, Selasa (26/09).
Gawatnya lagi, kata Saut, sebelum pelaksanaan proyek dimulai ibarat terompet perang diturunkanlah sejumlah pasukan dari berbagai satuan untuk menertibkan para pedagang kaki lima, mobil pemadam kebakaran pun diturunkan membersihkan proyek yang akan dikerjakan, petugas-petugas pun ikut mengangkut sampah dari parit yang kemudian dijadikan objek proyek.
Padahal masih banyak bangunan fisik yang mengharapkan sentuhan dana dari pemerintah untuk dilakukan perehaban seperti pajak daging yang sudah terlihat kumuh dan tidak memiliki pintu dan jendela lagi.
Banyak jalan-jalan yang sudah berlobang dan jalan yang membutuhkan peningkatan status dari jalan tanah hingga kepada jalan onderlag ataupun hotmix.
Sebaiknya program pembangunan itu terencana dengan baik bahkan sudah ada ketentuan perencanaan pembangunan dilaksanakan melalui musrembang atas program proyek yang tertunda."Jangan seperti ini, "kebut tayang" untuk menghabiskan anggaran semata", jelasnya.*(AIS)